Register Now

Login

Lost Password

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.

Send Message

Add post

Add question

You must login to ask question.

Ada Kalkulus Dibalik Biologi

Berbicara masalah Kalkulus dan Biologi, ternyata dua bidang ilmu ini beririsan. Begitu yang saya rasakan ketika di bangku kuliah jurusan biologi. Mata kuliah yang mengingatkan saya dengan kalkulus di jurusan biologi adalah Biostatistika. Mata pelajaran ini sangat membantu saya ketika tugas akhir. Nah, pengalaman berkalkulus ria menjadi modal untuk memahami lebih jauh terkait biostatistika.

Topik tugas akhir saya yaitu menentukan jumlah asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam perupa Hermetia illucens dengan diberikan komposisi pakan yang berbeda (just fyi, hehe). Untuk mengetahui pengaruh komposisi pakan  terhadap asam lemak prepupa Hermetia Illucens digunakanlah uji statistik one way/two way anova untuk mengetahui signifikansinya.


Ketika belajar Ekologi kita juga berkalkulus, loh (read-berhitung). Untuk mengetahui rata-rata jarak pohon ke titik pusat kuadran, kita menggunakan rumus  d = \frac{\sum d_i }{\sum N}. Selain itu, untuk mengetahui indeks keanekaragaman, kesamaan, kemerataan mahluk hidup kita menggunakan rumus Shanon Wiener,

H = -\sum Pi.Ln(Pi)

dimana Pi adalah proporsi spesies terhadap total spesies yang “tercuplik”.

  • Jika H'<1 maka keanekaragaman rendah,
  • Jika 1<H'<3 maka, keanekaragaman sedang, dan
  • Jika H’>3 maka menunjukkan keanekaragaman tinggi.

Sedangkan  kemerataan spesies menggunakan formulasi,

E = \frac{H }{Ln (S)}

dimana, H’ adalah indeks keberagaman, S menunjukkan spesies richness. Dalam hal ini,

  • Jika E mendekai nol, maka spesies tersebut tidak merata,
  • Jika E mendekati 1,  maka spesies tersebut merata.

Kedua formulasi di atas sangat bermanfaat sekali dalam menentukan keanekaragaman mahluk hidup yang terdapat dalam sebuah komunitas, apalagi Indonesia yang dijuluki negara Mega Biodiversity.


Selain itu ternyata eh ternyata, Teorema Dasar Kalkulus dan Konsep Integral juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah polutan yang masuk dalam ekosistem, seperti contoh kasus yang dikutip dalam Martono (1993). Jika banyaknya limbah yang terkumpul di suatu ekosistem setelah satuan waktu dapat kita misalkan t, laju populasi pada ekosistem itu  \frac{dx}{dt},  banyaknya limbah yang terkumpul dari waktu t=a sampai t=b menjadi

\int_{t=a}^{t=b} \frac{dx}{dt} dt

jika suatu pabrik mengganti saringan udara setiap 90 hari dari t hari setelah penggantian saringan udara, banyaknya sulfur dioksida yang terlepas di udara adalah 25 \sqrt{\frac{t}{10}}. Satuan berat per hari adalah  :

Jadi, dimisalkan =\frac{t}{10} maka 10 du =dt dan t=0, t=90 masing-masing u=0, u=9  sehingga integral menjadi

\int_{0}^{90} 25 \sqrt{t/10} =250 \int_0^9 u^{1/2} du =4500

Jadi banyaknya  limbah yang terkumpul dalam ekosistem tersebut adalah 4500 satuan berat.


Kalkulus juga erta hubungannya dalam menghitung jumlah pertumbuhan bakteri. Telah kita ketahui bersama bahwa kurva pertumbuhan bakteri terdiri dari fase adaptasi fase perbanyakan (eksponensial), fase statis, setelah itu fase kematian. Pada saat fase perbanyakan ternyata mengikuti pola eksponensial yaitu N(t)=N_02^n. Secara praktik kita dapat mengubah persamaan di atas menjadi persamaan logaritmik N(t)=log N_0 + log 2^n. Dalam fase perbanyakan, sel bakteri melakukan konsumsi nutrient dan proses fisiologis lainnya. Sangat penting sekali mengetahui fase ini karena pada fase ini produk senyawa yang diinginkan manusia terbentuk. Beberapa senyawa yang diinginkan manusia adalah etanol asam laktat dan asam organik lainnya yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita.

Ini baru beberapa loh teman teman. Jika ingin tahu bagaimana Kalkulus itu begitu dibenci tapi dirindukan dalam ruang lingkup biologi bisa bisa saya bisa ngulang 144 sks lagi nih. So, teman-teman jangan menganggap remeh ilmu pengetahuan ya. Memang sih awalnya terasa sulit. Apa itu integral, turunan dan lain-lain. Ternyata aplikasinya begitu besar dalam kehidupan. Satu ilmu dengan ilmu yang lain jika berkolaborasi dan dapat teraplikasikan dalam kehidupan itu memang akan lebih menarik. So semangat untuk terus belajar.

contibutor : @yenyenfatmalasari

 

Sumber : lovestats

Terus belajarlah menjadi bermanfaat, karena kita tak tahu amal mana yang akan membawa ke surga.

About Riad Taufik Lazwardiexcellent

"In the middle of difficulties lies opportunities"

Follow Me

Comment ( 1 )

  1. Mantap bray… lanjutkan tulisannya

Leave a reply